Terapi
eksistensial humanistik berakal pada filsafat eksistensial yang muncul awal
tahun 1960-an yang diperkenalkan oleh Abraham Maslow. Pendekatan eksistensial
humanistik pada hakikatnya mempercayai bahwa individu memiliki potensi untuk
secara aktif memilih dan membuat keputusan bagi diri sendiri dan lingkungannya.
Pendekatan ini sangat menekankan tentang kebebasan dan tanggung jawab.
Pendekatan eksistensial-humanistik
mengembalikan pribadi kepada fokus sentral, sentral memberikan gambaran tentang
manusia pada tarafnya yang tertinggi. Ia menunjukkan bahwa manusia selalu ada
dalam proses pemenjadian dan bahwa manusia secara sinambung mengaktualkan dan
memenuhi potensinya. Pendekatan eksistensial secara tajam berfokus pada
fakta-fakta utama keberadaan manusia – kesadaran diri dan kebebasan yang
konsisten.
Terapi eksistensial humanistik adalah
terapi yang sesuai dalam memberikanbantuan kepada klien. Karena teori ini
mencakup pengakuan eksistensialisme terhadap kekacauan, keniscayaan,
keputusasaan manusia ke dalam dunia tempat dia bertanggungjawab atas dirinya. Menurut
kartini kartono dalam kamus psikologinya mengatakan bahwa terapi eksistensial
humanistik adalah salah satu psikoterapi yang menekankan pengalaman subyektif
individual kemauan bebas, serta kemampuan yang ada untuk menentukan satu arah
baru dalam hidup.
Konsep Dasar
Menurut
Gerald Corey, ada beberapa konsep utama dari pendekatan eksistensial humanistik, yaitu:
1.
Kesadaran Diri
Kesadaran
diri membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Semakin kuat kesadaran diri itu
pada seseorang, maka akan semakin besar pula kebebasan yang ada pada orang itu.
Kebebasan memilih dan bertindak itu disertai tanggung jawab. Para eksistensialis menekankan bahwa manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.
2.
Kebebasan, Tanggung Jawab, Dan Kecemasan
Manusia
adalah makhluk yang
menentukan diri, dalam arti bahwa dia memiliki kebebasan untuk memilih diantara
alternatif-alternatif. Karena manusia pada dasarnya bebas, maka ia harus
bertanggung jawab atas pengarahan hidup dan penentuan nasibnya sendiri.
Kesadaran
atas kebebasan dan tanggung jawab dapat menimbulkan kecemasan yang menjadi
atribut dasar pada manusia . Kesadaran atas kematian memiliki arti
penting bagi kehidupan individu sekarang, sebab kesadaran tersebut menghadapkan
individu pada kenyataan bahwa dia memiliki waktu yang terbatas untuk
mengaktualkan potensi – potensinya.
3.
Penciptaan Makna
Manusia
pada dasarnya selalu dalam pencarian makna dan identitas diri. Hidup tidak
memiliki makna dengan sendirinya. Manusialah yang harus menciptakan dan
menemukan makna hidup itu.
0 komentar:
Posting Komentar