Senin, 13 November 2017

Analisis Film Good Will Hunting

https://www.google.com/search?q=film+good+will+hunting&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiT4M3LoLzXAhXEvY8KHcgoCscQ_AUICygC&biw=1288&bih=697#imgrc=jCvHPNXoJaS6WM:


aA. Karakteristik Konselor
1.      Konselor Pertama bernama Henry
§  Langsung membicarakan masalah klien
§  Menyalahkan klien atau menyudutkan klien
§  Tidak melihat potensi pada klien
§  Mudah terpancing emosinya terhadap kata-kata klien
2.      Konselor Kedua bernama Rick
§  Lebih banyak bertanya
§  Menggunakan Hypnoterapy
§  Mudah terpancing emosinya
3.      Konselor ketiga bernama Sean Marguire
§  Mendengar aktif
§  Tau kapan harus memberikan feedback, nge-chat, dan fokus terhadap masalah
§  Memiliki wawasan atau pengalaman yang luas
§  Memberikan kesempatan pada klien untuk mengetahui identitas diri klien dan memberikan kesempatan pada klien untuk menceritakan diri klien tanpa memaksanya
§  Dapat membangun hubungan interpersonal pada klien, sehingga muncul saling mengenal, percaya dan empati
§  Mengetahui tehnik konseling
§  Menghargai klien
§  Memiliki sikap terbuka atas perasaannya sendiri
§  Tidak menyalahkan klien
§  Mengetahui arah konseling

     B. Teori
Dalam proses konseling yang dilakukan oleh Sean Marguire adalah menggunakan pendekatan “Terapi Rasional Emotif” dimana konselor menitik beratkan proses berpikir, menilai, memutuskan, menganalisi dan bertindak. Teori ini dikembangkan ole Albert Ellis. Teori ini menekankan bahwa manusia berpikir, beremosi dan bertindak secara stimultan.
Makna dan tujuan terapi ini adalah meminimalkan pandangan yang mengalahkan diri klien dan membantu klien untuk memperoleh keyakinannya yang lebih rasional. Teori ini tidak hanya diarahkan pada penghapusan gejala, tetapi juga untuk mendorong klien agar menguji secara kritis nilai-nilai dirinya secara mendasar, membantu mereka untuk memperoleh keyakinan yang berkenaan dengan minat diri, sosial dan pengaturan diri.
Menurut Albert Ellis, tehnik yang digunakan dalam RET ini lebih bersifat elektif sesuai dengan karakter permasalahan yang cukup bervariasi, sebagaimana memiliki pengalaman hidup yang cukup berarti, belajar tentang pengalaman-pengalaman orang lain, dan memasuki hubungan dengan terapis.
Seperti halnya dalam proses konseling, Sean (Konselor) berbagi pengalaman hidupnya ketika ditinggal istrinya dan mendorong klien agar menguji secara kritis nilai-nilai dirinya secara mendasar, membantu klien untuk memperoleh keyakinan yang berkenaan dengan minat diri, sosial dan pengaturan diri.

   C. Masalah
§  Klien mengalami kekerasan pada masa lalunya
§  Menyalahkan dirinya sendiri dan merasa bahwa klien memang pantas unuk disalahkan dan dihukum
§  Tidak memiliki kepercayaan diri
§  Sulit mempercayai orang lain

Sumber buku : Masdudi. 2011. Bimbingan dan Konseling Perspektif Sekolah. Cirebon:                              At-Tarbiyah Press.

0 komentar:

Posting Komentar